Cara Mendapat Job di Instagram

13/02/2021 0 Komentar

 
Cara Mendapatkan Job di Instagram Untuk Akun di Bawah 5000 Followers
BY DUDUKPALINGDEPAN - 2:27:00 PM


Dulu saya pikir yang hanya bisa mendapat uang dari Instagram itu ya selebgram yang followersnya ratusan ribu, atau artis yang followersnya jutaan. Kalau followers sedikit dan mau dapat uang ya harus jualan online. Ternyata semakin saya mendalami dunia blogger, ikut gabung banyak grup baru saya tahu kalau followers di bawah 5000 pun bisa dapatin job endorsement juga lho.

Bagi saya pribadi ada kesenangan tersendiri juga bisa bikin konten yang bermanfaat dan bonusnya dibayar. Apa lagi kalau diendorse produk yang memang bermanfaat buat saya pribadi atau keluarga, jadi mempromosikannya juga dengan senang hati.

Sekarang followers Instagram saya @dudukpalingdepan baru 3000-an sih, tapi lumayan sudah dapat job produk makanan, produk anak, buku, dan terakhir ada job promosi OYO. Senang sih bayarannya bisa buat jajan di online shop atau ngajak anak dan suami makan enak di restoran.


 


Nah, dari mana aja sih sumber job itu saya dapatkan? Berbeda dengan selebgram dan artis terkenal yang banyak dihubungi duluan oleh brand, kalau mikro influencer (sebutan untuk influencer dengan followers yang masih sedikit) ini harus rajin jemput bola dan berburu job.

Berikut beberapa situs dan aplikasi yang saya gunakan untuk mendapatkan job endorsement di Instagram.

1. Partipost


Awalnya saya tahu aplikasi ini dari orang di twitter yang mempromosikannya. Saya kepo dan ikut download. Setelah instal dan register saya baru paham ternyata di Partipost menyediakan banyak job untuk mikro influencer. Banyak campaign yang mencari influencer dengan followers mulai dari 1000 aja lho.

Campaignnya pun ada bermacam-macam, mulai dari produk kesehatan, make up, fashion, makanan, jasa, dan lain-lain. Saya pernah dapat campaign promo Gojek. Cuma repost video dan kasih komentar menarik.

Aplikasi Partipost bisa didownload di IOS dan Android. Setelah instal dan register, jangan lupa isi data diri dengan lengkap dan hubungkan akun media sosial. Kalian juga harus rajin-rajin buka aplikasi ini untuk lihat campaign apa yang sedang berjalan, kalau ada campaign yang kalian ingin ikuti pastikan baca persyaratannya dengan teliti dan jangan lupa ikuti semua ketentuannya dengan baik.

Bayaran job di aplikasi Partipost bermacam-macam mulai dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah. Kita bisa narik saldo hasil job ke rekening kita dengan minimum saldo 110ribu dan nanti dipotong transation fee sebesar 5%.

Bagi teman-teman yang tinggal di Jabodetabek, banyak banget campaign yang bisa diikuti. Karena banyak yang memberikan persyaratan utama tinggal di Jabodetabek. Sedangkan bagi saya yang tinggal di Sumatera, campaign yang bisa diikuti menjadi sangat terbatas.

2. Sociabuzz


Kebanyakan blogger sudah nggak asing dong dengan platform penyedia jasa kreatif ini? Jadi di situs Sociabuzz bukan cuma menyediakan job untuk blogger, kalau dilihat kebanyakan job yang ditawarkan justru untuk influencer Instagram.

Sering saya melihat job yang meminta influencer dengan followers di bawah 5000. Tapi tentu ada persayaratan lainnya seperti tempat tinggal dimana, punya anak atau nggak, hobi olahraga atau nggak, dan lain-lain sesuai kebutuhan brand.

Tipsnya sama kayak di Partipost, harus rajin kepoin websitenya dan daftar campaign yang tersedia. Kalau dipilih nanti akan dihubungi via email dan Whatsapp.

Selama ini bekerja dengan agency Sociabuzz, Alhamdulillah baik-baik aja sih. Asal kita bisa menjalin komunikasi yang baik dengan timnya.

Untuk bayarannya mulai dari puluhan ribu sampai jutaan rupiah (tergantung jumlah followers dan penawaran yang disediakan). Nggak ada minimal penarikan saldo tapi batas waktu penarikan h-3 sebelum hari Senin minggu terakhir di bulan yang sama, dan akan ditransfer pada akhir bulan. Oh ya, ada potongan 20% jika mendapatkan job dari Sociabuzz.

3. Hiip Indonesia


Teman-teman yang sudah bergabung dengan komunitas Blogger Perempuan pasti sudah nggak asing dong dengan nama aplikasi ini? Jadi Hiip memang bagian dari Blogger Perempuan yang menyediakan job untuk para content creator.

Banyak campaign yang ditawarkan nggak harus punya followers ratusan ribu. Terus selama ini Hiip selalu memberikan penawaran bayaran yang sangat layak. Biasanya mereka akan mengirimkan formulir penawaran job via email, atau di grup Facebook Hiip Indonesia. Jadi jangan lupa rajin cek email dan grup mereka ya.

4. Revu


Walau pun saya nggak tahu pasti benar atau salah, nama Revu sepertinya diambil dari kata Review karena memang situs ini menyediakan banyak produk menarik yang bisa direview oleh mikro influencer. Jadi kita nggak langsung dapat bayaran berupa uang, tapi mendapatkan produk secara gratis untuk direview. Namun, biasanya di setiap campaign akan dipilih beberapa reviewer terbaik yang akan dapat hadiah uang tunai.

Karena nggak ada aplikasinya dan jarang juga diemail kalau ada campaign baru, kita harus rajin cek media sosial mereka terutama Instagram. Biasanya setiap ada campaign baru mereka akan kasih tahu juga di sana.

Saya sendiri belum pernah tembus dapat produk gratis untuk direview, tapi pernah ikutan lomba dan menang saldo gopay ratusan ribu.

5. Sosiago




Saya yakin banyak teman-teman blogger yang tahu situs ini karena memang sering memberikan kita job content placement. Tapi beberapa kali saya pernah lihat ada campaign untuk akun Instagram dengan followers di bawah 5000. Cuma memang yang ikutan daftar banyak banget, sedangkan yang diminta brand hanya hitungan jari, hiks.

Sosiago biasanya akan mengirimkan email jika ada campaign baru, jadi kalau ada email masuk dari Sosiago cepetan dibuka ya.


 

6. Grup Facebook SMSC Mencari Contact

Jujur saya sendiri nggak tahu apa sebenarnya kepanjangan dari SMSC, tapi dari informasi grup ditulis "The biggest collaborative market place in Indonesia". Jadi di sini setiap harinya bertaburan informasi job blog, IG, youtube, twitter.

Kita memang harus rajin-rajin cek grup ini, biasanya ada aja yang share formulir dan kriteria content creator yang dicari. Kebanyakan jobnya untuk mikro influencer kok. Bahkan ada job yang nggak minta minimal jumlah followers.

Pokoknya ketika baca postingan baru dan kriterianya sesuai, langsung isi aja. Sisanya tinggal do'a, kalau dipilih biasanya akan dihubungi via email atau WhatsApp. Dari grup ini juga saya diinvite ke grup WA Microbuzzer SMSC oleh salah satu tim agency. Mungkin mereka buat grup WA agar lebih cepat dapat content creator yang diinginkan.

7. Grup-Grup Facebook Blogger

Blogger dan Content Creator memang harus rajin ikut komunitas. Kalau nggak bisa ikut kegiatan langsung minimal aktif secara daring. Dari grup-grup blogger ini banyak banget peluang baru seperti job  blog dan job medsos.

Beberapa Grup Blogger yang harus diikuti adalah Komunitas Emak Blogger, Blogger Perempuan, Mom Blogger Community, Blogger Crony, Blogger Indonesia, Ibu Ibu Doyan Nulis, Job Untuk Blogger, Job Blogger Indonesia. Cari aja berdasarkan keyword ya.

Lagian selain job, di grup-grup tersebut kita bisa dapat ilmu dan pertemanan sesama blogger. Nah berteman dengan sesama blogger ini juga penting banget, karena biasanya blogger nggak pelit ilmu dan info job, hehehe.

Tips Untuk Mendapatkan Job di Instagram

Meski followers masih sedikit bukan berarti kita nggak mikirin konten dong. Sebisa mungkin upload feed yang rapi, dan usahakan sering sharing konten bermanfaat atau menghibur sesuai minat masing-masing.

Saya pernah review Botanina Oil yang saya beli sendiri karena saya suka produknya dan cocok dipakai anak. Review tersebut saya tag ke akun medsos brand tersebut. Eh beberapa bulan kemudian saya ditawari endorsement produk tersebut. Senangnya double kalau bisa kerja sama dengan produk yang pernah kita pakai sebelumnya.

Kemudian untuk menambah followers, selain bikin konten menarik, bisa juga saling follow dengan akun-akun yang sama minatnya. Misalnya akun-akun sesama blogger, biasanya blogger emang saling support sih (ini yang saya suka dari loyalitas para blogger). Kalau followers makin banyak siapa tahu fee yang ditawarkan akan semakin tinggi (Aamiiin).

Nah, semoga tulisan dan pengalaman saya di atas bisa membantu teman-teman yang pengen juga dapat job seperti selebgram walaupun followers masih sedikit. Siapa tahu kalau kalian bisa membantu brand meningkatkan penjualan, bakalan diajak kerja sama terus ya kan.

Kalau teman-teman ada tambahan sumber pencarian job untuk akun IG/Twitter/Blogger, kasih tahu di kolom komentar ya.
https://www.dudukpalingdepan.com/2020/01/cara-mendapatkan-job-instagram.html

Jalan Panjang Pers Nasional

09/02/2021 0 Komentar

 

Oleh: Ilham Halimsyah. Pemerhati pers, tinggal di Maros-Sulawesi Selatan.


Bukit Tamangura Maros
Ilham Halimsyah di Bukit Tamangura Maros.

Keputusan Presiden Nomor 5 Tahun 1985 menyebutkan bahwa 9 Februari diperingati sebagai Hari Pers Nasional (HPN). Keputusan yang ditandatangani oleh Presiden Soeharto pada 23 Januari 1985 itu juga menyebutkan bahwa Pers Nasional Indonesia mempunyai sejarah perjuangan dan peranan penting dalam melaksanakan pembangunan sebagai pengamalan Pancasila.

Sebelum Kepres itu lahir, sebenarnya HPN telah digodok sebagai salah satu butir keputusan Kongres ke-28 Persatuan Wartawan (PWI) di Padang, Sumatera Barat, pada 1978. Kesepakatan tersebut, tak terlepas dari kehendak insan pers untuk menetapkan satu hari bersejarah untuk memperingati peran dan keberadaan pers secara nasional.

Kemudian, dalam sidang ke-21 Dewan Pers di Bandung pada 19 Februari 1981, kehendak tersebut disetujui oleh Dewan Pers untuk kemudian disampaikan kepada pemerintah sekaligus menetapkan penyelenggaraannya.

Lahirnya HPN tidak bisa dilepaskan dari fakta sejarah tentang peran penting wartawan sebagai aktivis pers dan aktivis politik. Sebagai aktivis pers, wartawan bertugas dalam pemberitaan dan penerangan guna membangkitkan kesadaran nasional serta sebagai aktivis politik yang menyulut perlawanan rakyat terhadap kemerdekaan.

Peran ganda tersebut tetap dilakukan wartawan hingga setelah proklamasi kemerdekaan, 17 Agustus 1945. Bahkan, pers kemudian mempunyai peran strategis dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan.

Pada 1946, aspirasi perjuangan wartawan dan pers Indonesia kemudian menemukan wadah dan wahana yang berlingkup nasional pada 9 Februari 1946 dengan terbentuknya organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Kelahiran PWI di tengah situasi perjuangan mempertahankan Republik Indonesia dari ancaman kembalinya penjajahan, melambangkan kebersamaan dan kesatuan wartawan Indonesia dalam tekad dan semangat patriotiknya untuk membela kedaulatan, kehormatan, serta integritas bangsa dan negara.

Kehadiran PWI diharapkan mampu menjadi tombak perjuangan nasional menentang kembalinya konolialisme dan dalam menggagalkan negara-negara boneka yang hendak meruntuhkan Republik Indonesia.

Selanjutnya, tokoh-tokoh surat kabar dan tokoh-tokoh pers nasional berkumpul mengikrarkan berdirinya Serikat Penerbit Surat Kabar (SPS) pada 6 Juni 1946 di Yogyakarta. SPS didirikan atas kesadaran bahwa sejarah lahirnya surat kabar dan pers itu berkaitan dan tidak dapat dipisahkan dari sejarah lahirnya idealisme perjuangan bangsa mencapai kemerdekaan.

SPS menyerukan agar barisan pers nasional perlu segera ditata dan dikelola baik dalam segi ide serta komersialnya. Hal itu mengingat bahwa pada kala itu pers penjajah dan pers asing masih hidup dan tetap berusaha mempertahankan pengaruhnya.

Meski sebetulnya SPS telah lahir empat bulan sebelum, yakni bersamaan dengan lahirnya PWI di Surakarta pada 9 Februari 1946. Karena kesamaan itulah, banyak orang yang kemudian menjuluki SPS dan PWI sebagai "kembar siam". Pada 9-10 Februari itu, wartawan dari seluruh Indonesia berkumpul dan bertemu. Mereka datang dari beragam kalangan wartawan, seperti pemimpin surat kabar, majalah, wartawan pejuang dan pejuang wartawan.

Setelah 26 tahun, pengalaman pers nasional dan kesulitan di bidang percetakan melahirkan Serikat Grafika Pers (SGP) pada pertengahan tahun 1960-an. Kesulitan semakin mencekik ketika kemerosotan peralatan cetak dalam negeri digempur kecanggihan teknologi mutakhir luar negeri.

Kelimpungan dengan hal itu, tergeraklah keinginan untuk meminta pemerintah ikut mengatasinya dan memperbaiki keadaan pers nasional dan berkontribusi dalam pengadaan peralatan cetak dan bahan baku pers. Hingga akhirnya, pada Januari 1968 dilayangkan nota permohonan kepada Presiden Soeharto.

Menanggapi hal itu, pemerintah mengesahkan Undang Undang penanaman modal dalam negeri yang menyediakan fasilitas keringanan pajak dan bea masuk serta dimasukkannya grafika pers dalam skala prioritas telah memacu berdirinya usaha-usaha percetakan baru. Maka berlangsunglah Seminar ke-1 Grafika Pers Nasional pada Maret 1974 di Jakarta. Kemudian, keinginan untuk membentuk wadah grafika pers SGP terwujud pada 13 April 1974.

Selain wartawan cetak, para tokoh radio siaran pun memikirkan wadah untuk mengembangkan profesionalisme penyelenggaraan radio siaran swasta dengan membentuk organisasi bersifat nasional. Maka diselenggarakan Kongres pertama Radio Siaran Swasta se Indonesia yang dihadiri 227 orang peserta, mewakili 173 stasiun radio siaran swasta dari 34 kota di 12 provinsi saat itu.

Kongres yang digelar di Balai Sidang Senayan Jakarta pada 16-17 Desember 1974 itu melahirkan organisasi Persatuan Radio Siaran Swasta Niaga Indonesia yang disingkat PRSSNI. Selanjutnya, pada Munas ke IV PRSSNI di Bandung tahun 1983, kata "Niaga" diganti "Nasional" sehingga menjadi Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional  Indonesia dan tetap disingkat PRSSNI.

Organisasi pers nasional pun terus berkembang, hingga lahirnya Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I) yang dalam Undang Undang Nomor 21 Tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Pers ditetapkan sebagai anggota organisasi pers nasional.

Bergulirnya reformasi, melahirkan kebebasan dan keterbukaan informasi di Indonesia. Jika pada era Orde Baru, hanya PWI yang diakui sebagai satu-satunya organisasi profesi kewartawanan, maka sejak era reformasi telah muncul puluhan organisasi wartawan, seperti halnya dengan pembentukan partai-partai politik.

Diantaranya lahir Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pada 7 Agustus 1994 di Bogor yang dilatarbelakangi oleh penandatanganan Deklarasi Sirnagalih yang intinya menuntut dipenuhinya hak publik atas informasi, menentang pengekangan pers, menolak wadah tunggal untuk jurnalis, serta mengumumkan berdirinya AJI.

Sejak berdiri hingga saat ini, AJI memiliki kepedulian pada tiga isu utama, yakni pertama, perjuangan untuk mempertahankan kebebasan pers. Kedua, meningkatkan profesionalisme jurnalis. Ketiga, meningkatkan kesejahteraan jurnalis.

Untuk menumbuhkan profesionalitas pengelolaan organisasi wartawan, Dewan Pers menganggap perlu menetapkan standar organisasi wartawan yang berlaku secara nasional. Dari puluhan organisasi wartawan yang ada, Dewan Pers menilai ternyata hanya 4-5 organisasi wartawan yang memenuhi syarat, diantaranya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Aliansi Jurnalis Independen (AJI).

Era reformasi juga melahirkan organisasi yang menghimpun para jurnalis televisi, seiring dengan perkembangan media televisi di tanah air. Ratusan jurnalis televisi berkumpul di Jakarta untuk melakukan kongres pertama dan sepakat mendirikan IJTI (Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia) pada 8-9 Agustus 1998.

Kemudian di era moderen, pers berkembang dengan cepat dan melahirkan "Jurnalistik Online." Jurnalistik generasi baru ini lahir seiring dengan kemunculan media online (internet) sebagai salah satu media baru. Jurnalisme online merupakan jurnalisme generasi ketiga setelah jurnalisme cetak (media cetak seperti suratkabar dan majalah) dan jurnalisme elektronik (radio dan televisi).

Perkembangan ini menjadikan setiap wartawan masa kini "wajib" menguasi wawasan dan keterampilan online, apalagi media konvensional, --suratkabar, majalah, tabloid, radio, dan televisi-- memiliki versi online agar tiba ke pembaca dengan lebih cepat.

Maka dunia pers Indonesia jangan gagap teknologi. Pers nasional harus menerima perkembangan teknologi dengan baik dan wartawan harus paham internet. Sebab laju informasi tidak dapat dihambat dan akan terus mengalir ke ruang publik, di mana pun, kapan pun. Selamat Hari Pers Nasional. (*)

Friendster Sosmed Terbaik

26/01/2021 0 Komentar

Friendster Adalah Sosmed Terbaik Sepanjang Sejarah
Capek berurusan sama hoax, berita palsu, atau debat lawan orang asing di Facebook? Masih ingat era medsos benar-benar dipakai mencari teman baru, ga kayak Twitter sekarang?
Oleh Yudhistira Agato
15 Mei 2017, 6:47pmShareTweetSnap

ILUSTRASI OLEH ILHAM KURNIAWAN.

Setelah membuka mata, membuka sosmed, berdoalah agar kalian tidak terjebak rutinitas menjemukan masa kini: menyaksikan kawan berbagi tautan berita hoax, atau yang lebih apes lagi adalah memperoleh tantangan debat dari orang yang tak dikenal gara-gara status kalian dianggap menyinggung ideologi politik atau agama tertentu. Media Sosial? Bukannya lebih tepat dibilang media perang sosial ya?

Itulah kira-kira gambaran kegiatan manusia di Facebook, Twitter, (dan Instagram) dua tahun belakangan. Drama, nyebar kabar bohong, tubir saban hari. Bikin capek. Karenanya setelah melakukan penelitian kecil-kecilan, saya bisa menobatkan Friendster (jejaring sosial yang sudah almarhum itu) lebih keren daripada Facebook, Twitter, atau Instagram, tiga raksasa medsos masa kini.

Bagi kalian yang cukup tua untuk mengingat seperti apa rasanya berusaha cari teman (atau gebetan) lewat chat room seperti MIRC (a/s/l pls?), ada satu medsos yang kemudian jadi andalan buat berinteraksi di rimba raya world wide web sepanjang kurun 2004-2009. Kalaupun ada debat, paling banter kelasnya cuman lebih keren mana, My Chemical Romance atau AFI?

Facebook, Snapchat, Instagram, semuanya berusaha menawarkan pengalaman yang lebih sempurna saat kita mengakses media sosial. Padahal kesempurnaan itu pernah kita rasakan. Nyaris 10 tahun lalu, ketika teknologi informasi masih menyedihkan dan koneksi internet rata-rata di Indonesia lemotnya engga ketulungan. Sori bos, saya bukan sedang membahas MySpace yang baru populer era pertengahan 2000-an. Kesempurnaan yang saya maksud ada pada Friendster.

Friendster bisa dibilang situs media sosial berbasis pertemanan pertama yang popularitasnya mencapai skala nasional di Indonesia. PR Newswire mengabarkan dalam survei 2008 bahwa Friendster merupakan situs sosial online terpopuler di tanah air dengan unique visitors mencapai 4 juta per bulan.

Indonesia memang pasar sosmed yang unik. Kita suka mempertahankan teknologi yang di negara lain sudah lama almarhum. Banyak teman kita masih betah pakai Path lho (padahal tanya aja remaja negara lain, kagak ada lagi yang kenal Path apaan). Seperti itulah keadaannya pada 2010, Friendster masih punya pengikut cukup besar. Padahal di nyaris semua negara anak muda saat itu mulai ikut tren bikin Facebook. Di Tanah Air, kombinasi gaul masa itu masih punya akun Friendster dan kirim pesan lewat BlackBerry Messenger.

Namun sama seperti banyak hal lainnya dalam kehidupan, lama kelamaan situs ini tergilas oleh kompetisi dan perkembangan teknologi. Sejak 2011, pengguna Friendster turun drastis. Dua tahun terakhir situs yang berubah jadi marketplace online itu tidak lagi aktif. Facebook mengambil alih tahta sebagai media sosial nomor satu di Indonesia.

Kalau ngomongin fitur, jelas ada banyak hal yang bisa anda lakukan dengan Facebook dibanding Friendster (almarhum). Friendster tidak memiliki layanan direct message, tidak ada search bar untuk ngepoin profile mantan pacar yang sudah unfriend anda bertahun-tahun lalu. Di friendster anda juga hanya bisa ngepost tulisan bergaya blog, tidak ada fitur share artikel via wall. Cuma jangan salah, dalam beberapa aspek, Friendster jauh lebih baik dibanding Facebook, karena seperti sudah tertulis di judul, inilah medsos terbaik sepanjang sejarah. Berikut alasannya:

Bebas Mengekspresikan Diri
Di Facebook, anda memang bebas mengunggah foto dan artikel seenak udel (asal tidak melanggar ketentuan), tapi ada satu aspek yang mustahil digonta-ganti: layout dan latar belakang profile. Seberapapun banyaknya follower anda, layout profile akan terlihat sama persis seperti akun tetangga sebelah yang hanya punya 35 teman dan terakhir nge-post status Juli 2014 pas ribut pilpres.

Bandingkan dengan Friendster yang memberikan anda keleluasaan mendandani halaman profile sesuai kepribadian atau dorongan jiwa masing-masing. Ingin dunia tahu anda anak emo sejati bernuansa kelam? Bisa. Ingin menunjukkan bahwa anda romantis layaknya bunga mawar? utak-atik dikit kayak gini juga kelar. Kalian otaku pencinta berat anime? Nih. Kotak foto profile tidak cukup besar untuk wajah anda? Kasih yang gede sekalian.

Murni Demi Pertemanan
Dengan segala fitur canggih yang tersedia di Facebook, kita kadang lupa alasan awal kita menggunakan teknologi jejaring sosial: mencari teman baru sekaligus menjalin silaturahmi sama kawan lama. Sekarang sangat sulit menebak motivasi seseorang menggunakan Facebook. Berapa banyak teman SMP/SMA anda yang kerjanya saban hari nge-post promosi produk Oriflame atau memamerkan pencapaian mereka di multi-level-marketing? Engga keitung lagi.

Sistem interaksi sosial di Friendster sangat sederhana. Kalian cuma bisa saling meninggalkan testimoni di halaman profil akun teman. Dampaknya, sistem ini memaksa kalian mencari kenalan baru dari lingkaran sosial seseorang yang sudah anda kenal. Selain aman, tidak adanya fitur chat juga memaksa anda untuk melanjutkan komunikasi lebih jauh via ponsel, menjadikan Friendster sekedar sarana perantara awal. Coba hitung berapa banyak teman Facebook yang belum pernah kalian ajak ngobrol langsung? Yup. Ada kali 80 persennya.

Bebas dari Hiruk Pikuk Politik dan Hoax
Kalau anda sudah lelah akhir-akhir ini melihat kata-kata seperti: agama, penistaan, kafir, dan bumi datar diumbar bebas dalam linimasa setiap kali membuka Facebook, maka anda tidak sendiri. Di era modern ini, sepertinya Facebook lebih berfungsi sebagai wadah curhat politik dan penyebaran propaganda individu atau kelompok tertentu. Baik itu lewat postingan opini pribadi atau via artikel. Masalahnya, artikel-artikel dan tulisan yang kerap di-post seringkali tidak jelas sumbernya, tidak dikonfirmasi kebenarannya, atau murni hoax. Hoax dan berita palsu ini masalah di banyak negara, termasuk Indonesia, yang efeknya sampai bisa mempengaruhi hasil pemilihan umum (liat aja tuh ribut selama Pilkada DKI enam bulan terakhir, yang makin dikipasi teman kita di Facebook dan Twitter).

Di Friendster, anda tidak bisa mengunggah apa-apa selain tulisan dalam bentuk blog pribadi. Sistem ini membuat orang memperlakukan media sosial lebih menyerupai jurnal pribadi semata, yang bisa dibaca oleh teman-teman terdekat saja, bukan untuk khalayak umum. Paling banter curhat soal gebetan zaman SMA atau menulis daftar album Metallica favorit. Bebas banget dari risiko dianggap pendukung asing/aseng atau musuh demokrasi.

Jadi, piye kabare le, masih enak jaman Friendster to?

Follow Yudhistira Agato, yang sekarang cari teman di sini.
https://www.vice.com/id_id/article/d7a4jz/friendster-adalah-sosmed-terbaik-sepanjang-sejarah


Jadi Youtuber, Untung Atau Buntung?

16/01/2021 0 Komentar

 

 Jadi Youtuber, Untung Atau Buntung?



Admin Loop | 31 July 2019



YouTube merupakan salah satu platform online paling populer saat ini. Dari data yang dihimpun dari YouTube for Press, media sosial berbasis video tersebut mendapatkan lebih dari satu miliar pengguna per bulan di seluruh dunia. Angka tersebut hampir sepertiga dari jumlah pengguna internet secara keseluruhan.Begitu pesat perkembangannya, YouTube tak lagi sekadar platform berbagi video bagi penggunanya. Kini, YouTube seakan menjadi ladang bisnis baru bagi orang-orang kreatif atau biasa disebut Youtuber.Namun, apakah berkecimpung di dunia YouTube sebagai youtuber cukup menjanjikan dan layak dijadikan profesi?

YouTube didirikan oleh had Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim yang merupakan mantan pekerja Paypal pada tahun 2005



Video pertama yang diunggah di YouTube berjudul “Me at The Zoo” yang menampilkan Jawed Karim, salah satu pendiri YouTube sedang berada di kebun binatang San Diego. Hingga kini, video berdurasi 19 detik itu telah ditonton sebanyak 70 juta kali.



Pada Oktober 2006, YouTube yang baru seumur jagung akhirnya dibeli Google seharga 1,65 miliar dolar AS. Dari situlah, YouTube semakin meraja lela sebagai platform berbasis video terbesar hingga sekarang.

Istilah YouTube lebih TV yang muncul dalam sebuah lagu rap berjudul “Ganteng-ganteng Swag” tak terlepas dari bagaimana tingginya minat pengguna internet di Indonesia untuk mengakses YouTube.



Dihimpun dari Techinasia, kuantitas penonton YouTube hampir setara dengan penonton televisi. Dari 1500 responden, 53% menjadikan YouTube sebagai sarana media yang paling sering diakses, dan 57% menyatakan menonton televisi setiap hari.



YouTube seakan menjadi lahan baru bagi orang-orang kreatif dalam menuangkan karyanya. Terbukti, muncul banyak konten kreator atau youtuber asal Indonesia yang mendapatkan popularitas dan pundi-pundi uang dari YouTube.



Aldi Kurnia, seorang youtuber gaming yang memiliki 30 ribu lebih subscriber mengungkapkan sudut pandangnya tentang konten kreator YouTube yang dijadikan profesi. “Bisa, tapi harus cari sidejob yang lain, jangan terlalu terpaku sama youtube. Kita gatau masa depan youtube nanti gimana, jadi antisipasinya harus cari sidejob lain entah bisnis atau sebagainya tergantung passionnya“



Aldi pun mengakui jika perkembangan YouTube di Indonesia sangat luar biasa. “Perkembanganya luar biasa sih, buktinya sekarang banyak youtuber yang sukses bisa beli rumah, mobil dan lain lain gitu”



Jika kamu memang punya passion untuk berkarya atau membuat konten di YouTube, dan cukup konsisten, bukan tak mungkin seiring berjalannya waktu akan berbuah hasil berupa adsense dari YouTube.



Namun, jika kamu membuat konten semata ingin mengejar uang saja, rasanya bikin karya di YouTube hanya akan menjadi sebuah beban.



So, mau jadi youtuber yang untung atau buntung ada pada pilhan kamu Loopers


Manfaat Ngeblog

03/01/2021 0 Komentar

 

 



6 Manfaat Ngeblog Untuk Kalangan Milenial
12 Maret 2020

Blog atau website bukanlah hal asing bagi para kalangan milenial. Dewasa ini tren ngeblog semakin tinggi seiring dengan semakin mudahnya didapat akses internet. Ngeblog sendiri adalah proses seseorang dalam mengelola blog, baik mulai dari menulis artikel, optimasi, atau juga promosi untuk blog itu sendiri. Untuk membuat blog yang bagus sebaiknya beli hosting agar terlihat profesional.

manfaat ngeblog
Manfaat Ngeblog Untuk Kalangan Milenial

Nah, di era digital yang berkembang sedemikian pesat ini, ternyata aktivitas ngeblog memiliki banyak sekali manfaatnya. Di bawah ini adalah beberapa manfaat yang bisa didapatkan ketika seseorang aktif dalam dunia blogging.

1. Semakin Bertambahnya Pengetahuan

Hal ini seperti menjadi sebuah keniscayaan. Ketika seseorang memulai aktivitasnya dalam blogging, maka dengan sendirinya akan menambah pengetahuan untuknya. Setidaknya pengetahuan mengenai apa yang akan ia tulis di dalam blognya.

Kenapa demikian? Karena kalau tidak menambah referensi atau pengetahuan, maka sebuah blog tentu akan ketinggalan dengan yang lain. Maka seorang blogger harus selalu meng-upgrade pengetahuannya.

2. Memperluas Relasi Atau Rekan Bisnis

Ketika Anda mengelola sebuah blog, maka tentunya Anda juga akan memiliki komunitas tersendiri. Bisa komunitas antar blogger atau komunitas antar topik yang mungkin sedang Anda tulis di blog Anda.

Misal blog Anda membahas tentang kucing, maka ini tentu akan menambah relasi atau teman dan bahkan bisa saja membuka ruang bisnis dan peluang baru untuk Anda.

3. Akan Update Berita dan Info Terbaru
Artikel Pilihan
Mgid
Seluruh Peramal Indonesia Menetapkan 3 Zodiak Ini Kaya Raya 2021
Money Amulet
Simpan Barang Ini di Rumah dan Uang akan Berlimpah!
Money Amulet
Bersihkan Pembuluh Darah & Hidup Hingga 100 Tahun! (Baca di Sini)
Tensilab
Tadinya Beratku 94 Kg, Sekarang jadi 47 Kg. Semua Berkat Diet Ini
Complexia

Nah, ini juga menjadi manfaat atau kelebihan seorang yang aktif dalam ngeblog. Anda akan selalu mendapatkan info terbaru mengenai apa saja. Karena bagaimanapun juga seorang blogger akan selalu berkutat dengan info dan berita terbaru atau yang sedang trend. Dan biasanya, golongan blogger ini lah yang kerap mengerti mengenai berita terbaru.

4. Pendapatan Sampingan Yang Menjanjikan

Aktivitas ngeblog bisa mendapatkan uang. Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan uang dari blog. Jika dulu ngeblog hanya dianggap sebagai profesi sampingan, maka kini pendapat itu patut diperdebatkan.

Menjadi seorang blogger kini tidak bisa lagi dianggap sebagai profesi sampingan. Karena ternyata ada banyak blogger yang memiliki penghasilan jutaan bahkan ratusan juta, meski juga tak kalah banyak yang masih berjuang berdarah-darah untuk menghasilkan uang dari blog.

5. Membangun Personal Branding

Jika Anda seorang yang membutuhkan brand untuk diri Anda sendiri, maka ngeblog adalah salah satu cara simpel yang bisa Anda lakukan.

Misalkan Anda seorang motivator, maka Anda bisa membangun blog mengenai diri Anda yang ahli dalam bidang motivasi. Anda bisa mengisi blog Anda mengenai hal-hal yang pernah Anda kerjakan dalam dunia kemotivatoran. Baik kemampuan Anda, kelebihan Anda, spesifikasi Anda, atau info lain mengenai apa yang Anda kerjakan.

Blog sebagai personal branding sejauh ini sangat ampuh untuk mendongkrak brand baik perusahaan maupun perorangan. Maka jangan ragu lagi memanfaatkan blog untuk personal branding Anda.

6. Media Promosi Yang Ampuh

Selain bisa untuk membangun personal branding, blog juga sangat bagus untuk media promosi sebuah produk. Apalagi ada Distro linux yaitu sistem operasi open source yang banyak dijadikan alternatif windows untuk membuat media promosi.

Banyak sekali produk yang memanfaatkan blog sebagai media promosi. Kalau tidak percaya, coba sekarang Anda ketikan satu saja nama produk yang populer di Google, lihat hasilnya, di sana hampir bisa dipastikan akan muncul sebuah blog untuk produk tersebut.

Jika Anda memiliki produk sendiri maka tak ada salahnya jika Anda memanfaatkan blog sebagai media untuk promosi produk Anda.

https://www.literasipublik.com/6-manfaat-ngeblog-untuk-kalangan-milenial



Baper Saat Di-Unfollow

06/12/2020 0 Komentar

Berikut Alasan Ilmiah Orang Sampai Baper Saat Di-Unfollow Kawan Dunia Maya
Padahal yang unfollow sosok tak kita kenal di dunia nyata. Tapi kenapa orang-orang sampai sakit hati dan kecewa ya? Kajian psikologi menemukan jawabannya.
Oleh Mark Hay
21 Juli 2019, 8:00pmShareTweetSnap

ILUSTRASI OLEH MARIJA KOVAC/STOCKSY

Sebagian besar pertemanan lewat media sosial itu hanya omong kosong. Kita memang memanfaatkan medsos buat mempertahankan hubungan dengan orang yang kita sayangi. Sebab kalau tidak, mereka sulit dihubungi. Tapi itu yang lebih sering terjadi kita cuma nambah-nambah kontak yang jarang banget kita hubungi, bahkan sebenarnya tidak kita kenal.

Satu penelitian menunjukkan bila responden mahasiwa yang mereka teliti hanya mengenal 72 persen teman-teman Facebook-nya. Intinya, kita seharusnya tidak peduli sama teman dunia maya. Toh kita tak benar-benar mengenal mereka.

Faktanya, bagi sejumlah orang kehilangan satu kontak, bahkan yang tidak dikenal sekalipun, dapat bikin emosi terpantik. Mungkin kesannya orang kayak gitu terlalu sensitif atau baperan. Tetapi ada alasan wajar kenapa kehilangan satu follower saja di medsos bisa menyakiti perasaan seseorang.

Teman-teman dan pengikut medsos bukannya tak berguna. Menurut pakar psikologi sosial dari Wesleyan University, Kip Williams, follower membantu kita membangun rasa diterima oleh masyarakat dan menaikkan harga diri dalam sistem pergaulan. Kehilangan follower atau teman online, kata Kip, "mempengaruhi orang dengan cara yang sama seperti seperti penolakan, pengecualian, dan pengasingan."


Artinya, tindakan memilih unfollow dapat menyakiti dan merendahkan harga diri seseorang. Semua pengguna medsos, imbuh Kip, kemungkinan akan merasakan efek negatif ketika sadar telah kehilangan hubungan media sosial dengan sosok tertentu—termasuk yang tidak kenal baik di dunia nyata. Intensitas reaksi tersebut bergantung pada konteks pribadi dan sosial pengguna.

Tak heran, berbagai penelitian seputar psikologi media sosial mengungkap kesimpulan mirip-mirip: sebagian besar pengguna medsos cenderung merasa kecewa ketika di-unfollow seseorang, terutama jika orang yang memutus pertamanan ogah memberitahu alasannya atau setidaknya berusaha mengatasi permasalahan antara keduanya terlebih dahulu sebelum unfollow.

Memutus hubungan digital cenderung juga dipandang manusia di berbagai negara sebagai tindakan pasif agresif atau aksi penghindaran konflik. Namun, bahkan jika seseorang memberitahu orang yang di-unfollow terlebih dahulu, tindakan tersebut tetap menjadi peringatan bahwa hubungan terputus.

Dinamika unfriending juga menarik untuk dikaji. Christopher Sibona, guru besar psikologi di University of North Carolina at Wilmington, mempelajari jaringan sosial dan dinamika unfriending di Facebook. Ia menerbitkan sebuah studi yang didasarkan survei melibatkan 1.077 pengguna Facebook. Berdasarkan survei tersebut, pengguna medsos cenderung menghapus teman-teman SMA, kenalan, temannya teman, atau teman sekantor—mereka semua orang yang jarang dihubungi di dunia nyata.

Kajian ini juga mendapati temuan menarik lainnya. Saat seorang teman yang tak akrab-akrab banget dihapus dari jaringan Facebook, reaksi paling lumrah adalah heran; reaksi ketiga paling lumrah adalah gembira. Berdasarkan penemuan ini dan penelitian sejenis, Christopher menyimpulkan bahwa sebagian besar pengguna medsos punya mentalitas macam ini: "kalau mereka di-unfollow seseorang yang tidak dikenal, dampaknya tidak terlalu negatif."

Menurut Larry Rosen, ahli psikologi dunia digital di California State University, sebagian orang sangat mengandalkan jaringan medsos untuk mengukur nilai sosial mereka, tetapi yang lainnya tidak. Orang yang menghargai kehadiran digitalnya secara berlebihan cenderung hipersensitif terhadap fluktuasi jumlah followernya.

Penemuan tersebut sesuai dengan penelitian Jennifer Bevan, ahli media sosial di Chapman University. Ia menyurvei 547 pengguna Facebook pada 2011 dan mendapati bila pengguna aktif Facebook lebih tersakiti atas tindakan unfollowing daripada pengguna nonaktif. Ia juga menyimpulkan saat pengguna medsos mengenal orang yang meng-unfollow, maka mereka cenderung bereaksi secara negatif. Menurut penelitian Christopher, orang yang mengamati jumlah teman mereka (menggunakan aplikasi medsos tertentu) biasanya juga terbiasa mengidentifikasi setiap orang yang meng-unfollow mereka.

Bagi orang macam ini, hilangnya seorang follower atau bahkan seorang kenalan sama dengan kehilangan status sosial terukur yang digunakannya buat memvalidasi diri. Orang macam ini saat membagi aspek dari kehidupan mereka di internet senantiasa berupaya menciptakan versi ideal diri mereka. Tindakan unfriending dianggap seperti kritik terhadap identitas mereka.

Sebenarnya lasan orang yang peduli jumlah teman dunia maya merasa sedih ketika di-unfollow masih wajar. Di kehidupan nyata, kalau kita tidak mau berurusan dengan seseorang, kita bisa menghindarinya dengan mudah. Memutuskan hubungan di medsos merupakan tindakan penolakan yang transparan dan tidak bisa disembunyikan. Penolakan tersebut lebih nyata terasa di platform medsos yang menyediakan fitur mute. Ketika seseorang lebih memilih meng-unfollow seseorang alih-alih menggunakan fitur mute, kesannya seperti sedang melakukan penolakan tanpa basa-basi.

Menurut jumlah kecil studi yang tersedia seputar isu ini, pengguna medsos cenderung meng-unfollow pihak yang menginisiasikan hubungan digital antara keduanya serta orang-orang yang postingannya terlalu membosankan atau menghina. Saking seringnya orang di-unfollow karena postingannya kontroversial, sehingga sebagian antusias medsos menganggap tindakan unfollow sebagai semacam kritik orang lain terhadap identitas digital yang telah mereka ciptakan.

Mungkin itu dapat menjelaskan kenapa fitur mute di medsos lebih populer ketimbang unfriending atau unfollowing. Tujuannya sama: menyingkirkan seseorang dari kehidupan digitalmu tanpa melakukan apapun yang berpotensi dianggap menghina seseorang.

Tetap saja, masih ada banyak alasan lain buat meng-unfollow seseorang. Menurut Christopher, beberapa tempat kerja menerapkan kebijakan yang mengharuskan pekerjanya meng-unfollow orang-orang tertentu. Kalau begitu, para ahli menyarankan kalian menghubungi orang yang akan kamu unfollow dan menjelaskan alasannya agar dia tidak bereaksi secara berlebihan.

Jumlah orang sensitif yang merasa disakiti ketika di unfollow masih belum bisa dipetakan ilmuwan. Menurut Jennifer, penelitian di bidang ini masih sangat terbatas; dat penelitian terbaru masih bergantung pada data dari lima tahun terakhir atau lebih, sebelum tersedia opsi mute di medsos. Karena itu, kita tidak tahu apakah ada unsur fitur tertentu di setiap medsos yang bisa memperparah sensitivitas orang terhadap tindakan unfollow atau tidak.


Tapi kita harus mengakui ada beberapa alasan sah kenapa orang bisa merasa disakiti ketika di- unfollow. Buat kalian yang ingin membersihkan daftar teman-teman atau follower tanpa menghina siapapun, risiko baper ini pasti menyebalkan. Jadi, idealnya pengguna medsos harus memperkuat diri melawan sensitivitas emosional melihat orang lain meng-unfollow akun kita demi medsos yang lebih sehat; Kip menyarankan kaum pemantau jumlah follower agar belajar lebih fokus pada upaya membangun hubungan akrab di dunia maya, bukan perkembangan angkanya.

Masalahnya, selama manusia masih mendambakan pengakuan terkait hubungan sosial dan harga diri, keinginan baper melihat seseorang unfollow akan terus disalurkan. Daripada stres dan marah-marah, lebih baik kita menerima kenyataan pahit itu. Medsos punya fungsi unfollow, suka tidak suka. Makanya, kalau memang tidak mau sakit hati, sebaiknya kita memperlakukan follower sama seperti kita memperlakukan teman-teman kita di kehidupan nyata. Kalau memang kalian tidak saling kenal, ngapain juga marah ketika di-unfollow toh?

Artikel ini pertama kali tayang di Tonic
https://www.vice.com/id_id/article/d3e8xy/berikut-alasan-ilmiah-orang-sampai-baper-saat-di-unfollow-kawan-dunia-maya



Jangan Baper di Media Sosial

02/12/2020 0 Komentar

Jangan Baper, Begini Cara Menghadapi Komentar Negatif Di Media Sosial
 

By Admin, 30 Juni 2020  #LivemoreKind
DBS Live More Society

Media sosial seperti Instagram dan Twitter jadi salah satu tempat bagi kita untuk mencurahkan pikiran. Namun layaknya hidup, tak semua pikiran kita bisa sesuai dengan opini orang lain. Sebagai seorang aktor dan influencer yang sering tampil di depan publik, Omar Daniel sudah banyak makan asam garam soal komentar negatif. Nah, bagi kamu yang masih struggling dengan hal ini, simak tips dari Omar Daniel dalam menghadapi sindiran di media sosial berikut.
-

Berpikir bijak
“Kita harus bisa membedakan pendapat dari netizen julid yang memberikan komentar asal dengan mereka yang memang memberikan kritik membangun,” jelas Omar.

Tidak bawa perasaan
“It’s just social media,” ungkap Omar. Intinya, hindari baper dan jangan terlalu serius menganggap komentar orang di akunmu. Kemampuan untuk menyadari dunia maya sangatlah penting karena orang yang memberikan kritik juga belum tentu nyata alias anonymous yang menggunakan akun palsu.

Berkaca
Dalam hidup, berkaca sangatlah penting. Hal-hal seperti introspeksi dan menyadari serta menerima kekurangan diri memang bukan hal mudah. Terkadang, kita memang perlu mendengarkan saran dan kritik dari orang lain. Anggap saja komentar negatif atau sindiran tersebut sebagai saran yang membangun.

Menyadari pro dan kontra adalah hal wajar
“Ada hitam, ada putih. Perbedaan akan selalu ada,” jelas Omar. Bisa jadi, apa yang kita sampaikan di media sosial berbeda dengan pemikiran orang lain. Maka, wajar banget kalau ada yang kurang setuju atau justru berlawanan dengan opini kita. Tetap terima dengan bijaksana dan selalu menghargai pendapat orang lain.
-

Tak ambil pusing
Ada banyak hal yang lebih penting daripada membaca komentar negatif di media sosial. “Skip saja, namun jika terlalu menyakiti hatimu, segera report atau block akunnya sebagai tindakan darurat demi menyelamatkan kesehatan mentalmu,” jelas Omar. Nah, daripada pusing karena komentar negatif, lebih baik pusing memilih segudang promo belanja menarik dari digibank by DBS Indonesia. Mulai dari fitur cicilan 0% di merchant online hingga ragam diskon di Shopee dan Tokopedia.


https://www.dbs.com/spark/index/id_id/site/articles/livemorekind/2020-jangan-baper-begini-cara-menghadapi-komentar-negatif-di-sosial-media.html

Bijak Menggunakan Media Sosial

16/11/2020 0 Komentar

Pada abad ini, social media sudah menjadi kebutuhan pokok sebagian besar penduduk bumi, terlebih lagi di Indonesia, salah satu negara pengguna social media terbesar di dunia. Beberapa statistik menyebutkan, pengguna sosial media di Indonesia mencapai angka lebih dari 130 juta. Jumlah angka yang bernilai jutaan ini sebenarnya bisa menjadikan Indonesia sebagai salah satu leading e-commerce dunia dan leading dalam literasi digital bila penggunanya tahu cara memanfaatkan social media secara efektif.


Menggunakan socmed dengan bijaksana memang sangat menantang terutama bagi millenials yang menghabiskan sebagian besar hidupnya dengan dunia digital. “The paradigm is fame”, kalau dialihbahasakan menjadi paradigma tenar. Paradigma ini kian berkembang kuat di pengguna socmed yang sering kali bisa mengangkat atau menjatuhkan pengguna dalam sekejap. Selain itu, maraknya kejahatan melalui vektor digital juga membuat pengguna harus lebih waspada.

Untuk menjadi penggun social media yang cerdas dan mampu menjadikan dunia digital sebagai pendukung kehidupan nyata, ada sepuluh tips yang bisa diterapkan dalam kehidupan digital Anda:

1. Jadi Diri Sendiri!

Gunakan nama anda sendiri dan gunakan profile picture yang jelas untuk menunjukkan bahwa akun yang dibuat adalah benar akun anda. Gunakan satu akun yang terkoneksi dengan keluarga, teman dan dunia kerja.

2.  Gunakan Social Media Sebagai Ensiklopedia

Sosial media sangat mudah menghubungkan penggunanya dengan berbagai perusahaan, media, hingga public figure yang menginspirasi. Dalam hal ini, pengguna bisa menjadikan sosial media sebagai ensiklopedia. Mengikuti page-page yang terkait dengan minat dan bakat penggunanya. Misalnya jika pengguna ingin belajar Bahasa Inggris, mereka bisa mengikuti page-page terkait dengan English as Second Language atau English as Foreign Language. Pun, bagi pengguna yang ingin mempelajari tentang IPA. Sehingga pada saat membuka beranda atau “home” yang terlihat tidak hanya status-status alay dari pengguna yang lain.

3. Teman di Dunia Nyata Adalah Teman di Dunia Maya

Teman di dunia digital sebaiknya berasal dari teman-teman dari dunia nyata, teman atau kenalan yang pernah ditemui di dunia nyata atau teman dari teman-teman Anda. Pastikan jumlah mutual friend yang tinggi sebelum mengkonfirmasi pertemanan di sosial media.

4. Pastikan Postingan Anda Bukan Hoaks dan Bermanfaat Bagi Pembaca

Kenali siapa teman-teman Anda di sosmed, apakah ada remaja atau pemuda dalam lingkaran pertemanan anda. Apakah konten yang akan anda bagi adalah bacaan yang pantas untuk mereka. Sebelum membagi suatu konten atau berita, pastikan juga berita atau opini tersebut berasal dari sumber yang terpercaya.

5. Jauhi Sosial Media Saat Anda Sedang Marah

Saat emosi tidak stabil, sebaiknya bertemu dengan keluarga dekat atau sahabat. Meluapkan kamarah di social media dengan menggunakan bahasa yang bijaksana sangat tidak mudah. Karena pengguna dikendalikan oleh emosi, ujaran-ujaran kebencian bisa ter-sharing tanpa tersaring.  Terlebih lagi menceritakan permasalahan tersebut untuk mencari perhatian bukan solusi yang tepat. Hal ini  bisa jadi bumerang bagi pengguna.

6. Bangun hubungan, Jangan Sekedar Mencari Followers

Tag atau mention teman-teman atau keluarga anda dalam berbagai photo atau postingan-postingan yang berkaitan dengan mereka. Apabila Anda membaca artikel-artikel tentang hal-hal yang bermanfaat seperti info beasiswa atau lapangan kerja, anda bisa membagi atau mengirim link artikel atau pengumuman tersebut. Beberapa penelitian juga menyebutkan, seseorang yang sering membagi artikel-artikel atau poster-poster bermanfaat di dunia digital cenderung lebih percaya diri di dunia nyata.

7. Jadi Relawan Melalui Social Media

Pernahkah Anda menandatangani petisi online atau membagikan poster-poster terpercaya dari NGO yang mecari dana untuk membantu korban-koran bencana? Kalau anda tidak punya waktu untuk menjadi relawan langsung di lapangan, social media bisa menjadi ruang untuk melanjutkan informasi-informasi kemanusiaan. Jari Anda bisa menjadi relawan bagi institusi atau komunitas Anda.

8. Buka online shop Anda atau Jual Barang yang Tidak Anda Gunakan Lagi.

Pesatnya pengguna social media menjadi pasar yang subur untuk anda yang ingin membuka toko online. Sosial media tidak hanya menjadi pertemuan antar penjual dan pembeli, tapi juga menjadi tempat bertemuanya pembeli dan pembeli, serta penjual dengan penjual. Anda bisa secara langsung di endorse oleh konsumen anda. Sosial media juga bisa menjadi pasar online tempat anda menjual barang-barang layak yang tidak di pakai lagi.

9. Gunakan fitur “Report Spam”

Apabila Anda menemukan akun yang tidak bisa dipercaya atau postingan-postingan yang tidak pantas untuk diperlihatkan oleh pengguna sosmed lainnya. Gunakan fitur “report spam” secara otomatis, maka platform social media yang anda gunakan mengetahui hal tersebut.

10. Jadi Contoh Untuk yang Lain

Semua tips yang disebutkan bisa dimulai tepat saat anda selesai membaca artikel ini. Mulailah dari diri sendiri.

Cari Uang di Internet

09/10/2020 0 Komentar



 

Cara cari uang di internet sebenarnya tidak terlalu sulit dilakukan. Bahkan, hanya dengan bermodalkan koneksi internet saja, kamu sudah bisa menghasilkan pundi-pundi uang tanpa keluar dari rumah. 

Namun, kamu tetap perlu berhati-hati dalam penerapannya.  Kamu harus sudah belajar dan mengerti caranya dan apa saja yang harus dipersiapkan jika ingin mendapatkan uang secara online. Berbagai metode bisa kamu pilih sesuai yang paling kamu inginkan dan kuasai.

Cara mendapatkan uang dari internet harus dilakukan dengan persiapan yang matang. Jika persiapan yang kamu lakukan belum matang, bahkan kamu belum mengerti bagaimana seluk beluknya, bukan tidak mungkin kamu malah merugi bukannya mendapatkan untung.

Instagram

Cara mendapatkan uang dari internet yang pertama adalah yang paling dekat dengan anak muda zaman sekarang, yaitu Instagram. Memiliki pengguna yang sangat banyak membuat Instagram menjadi salah satu tempat untuk menghasilkan uang yang paling manjur.

Cara mendapatkan uang dari internet dengan Instagram ini adalah dengan adanya sponsorship dan endorsement. Syaratnya kamu harus memiliki banyak followers dan likes. Saat kamu sudah terkenal, orang-orang yang ingin mengiklankan produk mereka di Instagram kamu akan berdatangan. Berbagai macam iklan bisa kamu dapatkan, karena banyak juga perusahaan-perusahaan yang memiliki akun Instagram resminya.

Selain itu, kamu juga bisa membuat usaha sendiri. Apalagi bila followers akun Instagram kamu sudah banyak, tidak akan susah lagi untuk mempromosikan produk yang kamu jual.

YouTube

YouTube tentunya tidak kalah booming dengan Instagram sebagai cara mendapatkan uang dari internet. Bahkan sekarang anak sekolah pun banyak juga yang bercita-cita jadi YouTuber. Dengan membuat konten video yang menarik dan mengunggahnya di kanal YouTube, kamu bisa menghasilkan pundi-pundi uang yang tidak sedikit.

Ini termasuk salah satu bisnis online tanpa modal besar. Kamu memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghasilan besar, meskipun hanya bermodal kamera smartphone dan koneksi internet. Semakin banyak yang tertarik dengan video kamu, kesempatan mendapatkan penghasilan akan semakin besar.

Website atau Blog

Cara mendapatkan uang dari internet selanjutnya bisa kamu lakukan dengan program periklanan di website atau blog. Kalau kamu pernah mengunjungi blog, pasti kamu menemukan space iklan di blog atau website.

Blog atau website dapat didaftarkan dalam program Google Adsense, yaitu program pengiklanan yang dimiliki oleh Google. Dengan begitu publisher bisa mendapatkan penghasilan dari klik iklan Goodle Adsense yang ada di blog mereka.

Program ini disebut dengan Pay Per Click (PPC), di mana publisher akan dibayar setiap klik yang dilakukan oleh visitor website atau blog tersebut. Biaya per klik iklan tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu oleh Advertiser (pengiklan) dengan sistem bid.

Selain Google Adsense, ada banyak perusahaan lain yang menawarkan kesempatan kepada para publisher unutk mendapatkan penghasilan dari situs mereka.

Toko Online

Cara memndapatkan uang dari internet satu ini makin booming karena mudahnya orang berbelalanja. Sebuah tokoh virtual di mana pembeli bisa membeli produk yang dijual di toko online menjadi pilihan bagi banyak orang.

Sudah mulai banyak pebisnis yang memiliki toko online-nya sendiri, baik itu menjual produk sendiri ataupun menjual produk orang lain dengan sistem reseller atau dropship. Dalam hal ini, kamu harus mencari penyedia barang yang kompeten, dan bisa dipercaya.

Disarankan, kamu bisa menjual barang-barang sendiri. Untungnya pun lebih banyak dan kamu bisa mengatur perputaran uang dan produk.

Kerja Freelance

Cara mendapatkan uang dari internet selanjutnya adalah kerja freelance. Pekerjaan freelance ini bisa berbeda-beda, seperti menulis blog, admin media sosial, dan lain-lain.

Dalam hal menjadi freelancer ini, kamu harus memiliki portofolio yang bagus agar lebih dipercaya oleh calon klien kamu. Dengan begitu mereka bisa percaya bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk menjalankan akun mereka. Kamu bisa mendaftarkan diri di berbagai situs pencari kerja freelance, baik yang berasal dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Jual Foto

Bagi kamu yang hobi fotografi, kamu bisa menjual foto di berbagai situs penyedia foto berbayar. Tidak perlu menggunakan kamera yang mahal-mahal, kamu bisa menggunakan smartphone saja. Yang penting foto yang kamu jual adalah foto yang dibutuhkan oleh para pengguna foto tersebut nantinya, maka fotomu akan dibeli.

Ada beberapa situs web yang menawarkan kamu menjual stok foto, seperti iStockphoto, Shutterstock, Pixabay, dan lain-lain. Tinggal di Indonesia juga menjadi keuntungan tersendiri bagimu dengan alamnya yang indah.

Tidak mengherankan bila akan banyak orang yang membeli fotomu bila memang hasil jepretanmu bagus.

Trading Saham

Cara mendapatkan uang dari internet yang berikutnya adalah trading saham. Cara ini mungkin adalah cara yang paling wajar dilakukan sebagai cara mendapatkan uang dari internet.

Untuk melakukan trading saham ini, kamu wajib belajar dan memiliki pengetahuan yang mendalam dulu agar tidak merugi nantinya. Bila kamu tidak mengerti, trading saham tidak akan bisa menghasilkan pundi-pundi uang yang selama ini kamu impikan.

Investasi Reksadana

Cara mendapatkan uang dari internet selanjutnya adalah dengan investasi reksadana. Bila kamu masih agak ragu dan masih belum percaya diri dengan pengetahuanmu tentang saham atau forex, kamu juga bisa berinvestasi di reksadana.

Reksadana merupakan investasi online yang paling cepat memunculkan returns bagimu. Kamu bisa balik modal dengan cepat, namun bila ada kerugian pada perusahaan, maka uangmu pun juga bisa berkurang.

Jual Barang di Situs Jual Beli

Cara mendapatkan uang dari internet selanjutnya adalah jual barang di situs jual beli. Cara ini juga merupakan cara mendapatkan uang dari internet yang sudah cukup umum. Hanya dengan mengunggah foto barang yang ingin kamu jual lalu kamu tinggal menunggu pembeli saja. Kamu tidak perlu susah-susah ke pasar lagi untuk menjual barangmu.

Jasa Pembelian Barang di Situs Luar Negeri

Bila kamu memiliki kartu kredit atau Paypal, maka membuka jasa pembelian barang dari situs luar negeri bisa jadi cara mendapatkan uang dari internet versimu. Banyak orang yang masih belum mengerti cara bertransaksi secara online dengan situs luar negeri.

Bahkan masih banyak orang yang belum memiliki akun Paypal sekarang ini. Apalagi orang-orang ini takut barangnya tidak akan sampai karena dari luar negeri. Kamu bisa menjadi jembatan mereka untuk barang yang mereka inginkan.

Namun di sini kamu juga harus hati-hati dalam bertransaksi. Pastikan kepercayaan antar pemberi jasa dan pelanggan terjaga dengan baik. (*)

*Sumber: liputan6.com

 
IHSYAH blogwork | lihat juga BLOGSPOTISME